Aku pilih untuk berkata bahasa pilu sebagai ganti puisi cinta yang seharusnya menjadi mainan pujaan jiwa ku.. Yang jelas atlasnya itu puisi hati, kata hati ku yang duka pilu mengenang nostalgia yang kata-kata cinta terbenam dibenaknya..
Merindukah aku? Merindukah kamu? Tiada yang dapat menyangkal lumrah insani yang indah di helaian kutub hati. Bukan puisi tentang cinta tapi bait kata-kata puisi hati yang telus jelas nyata membalikkan sesuatu yang disebaliknya. Aku jujur.. Kamu juga jujur mahunya tanpa perlu tahu tentang hiba hinanya aku